Home » » Bisakah Mengkultur Artemia Tanpa Aerator Oksigen?

Bisakah Mengkultur Artemia Tanpa Aerator Oksigen?

Posted by Buipom Aquatic on Minggu, 16 Februari 2020


Artemia adalah udang berukuran kecil yang termasuk dalam anggota crustacea. Artemia biasa digunakan sebagai pakan ikan hias maupun ikan budidaya. Dalam penggunaannya biasanya kita harus mengkultur artemia terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar artemia "bangun" dari fase kistanya. Keunggulan artemia digunakan sebagai pakan hewan hias adalah kandungan didalamnya. Artemia sangat cocok digunakan untuk pakan ikan cupang, karena artemia mengandung pigmen kemerahan yaitu astaxanthin yang berguna untuk mencerahkan atau meningkatkan warna dari ikan cupang atau ikan hias lainnya. Untuk ukuran artemia kecil biasa digunakan untuk pakan bibit ikan sedangkan untuk artemia dewasa bisa digunakan untuk pakan ikan hias yang besar, tentu disesuaikan dengan bukaan mulut masing-masing ikan. 

Seperti yang sudah dijelaskan, artemia sebelum digunakan harus dikultur terlebih dahulu, agar artemia kembali aktif. Untuk kultur artemia, biasanya kita perlu alat-alat tambahan seperti aerator oksigen untuk menciptakan gelembung didasar untuk membantu pasokan oksigen dalam larutan, sehingga artemia tidak mati. Tapi apakah bisa artemia dikultur tanpa aerator?

Jawabannya adalah iya. Sesuai dengan percobaan saya divideo. Saya mengkultur artemia dengan wadah kecil tanpa aerator. Dalam video tersebut saya melihat perkembangan artemia dalam 24 sampai 48. Pada 24 jam pertama, air larutan terlihat berwarna kemerahan, dan ketika dilihat lebih dekat sudah banyak artemia yang berenang bebas di sekitar wadah. Pada 48 jam, artemia dalam jumlah banyak terlihat berenang. Hal ini tentu dapat disimpulkan bahwa artemia dapat dikultur tanpa aerator. 

Mengapa hal ini dapat terjadi? Tentu pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh artemia dalam 2 hari masih cukup untuk artemia bertahan hidup. Berdasarkan pengalaman saya, artemia yang dikultur tanpa aerator tidak akan bisa hidup lebih dari 5-7 hari. Hal ini mungkin disebabkan oleh menurunnya pasokan oksigen dalam air serta tidak tersedianya makanan dilingkungan. Jadi untuk pengkulturan artemia selama 2 hari masih dapat dilakukan, contohnya seperti mengkultur untuk dijadikan pakan bibit ikan hias. 

Thanks for reading & sharing Buipom Aquatic

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar